suami orang: meracuni hati

Aku tak pernah menyangka jika meracuni hati sendiri ternyata begitu sulitnya. Tak semudah meracuni tikus di dapur sampai benar-benar mati. Bukan, bukan maksudku untuk membunuh hati seperti tikus-tikus di dapurku itu. Aku hanya ingin melumpuhkannya kali ini. Menghentikan hati jatuh cinta pada manusia yang tak seharusnya ia cintai. Pria-pria beristri.

Puluhan kali, alam sadarku menasehati hati bahwa tak baik mencintai mereka yang tak lagi sendiri. Bahwa tak baik merebut kasih dari anak-anak yang masih suci. Bahwa dosa-dosa dari tiap butir air mata sang istri harus kutanggung sendiri. Tapi hati seakan tuli. Hati tak pernah peduli.

Bukankah, kaubilang, cinta tak pernah salah?

Memang. Karena bukan cinta yang salah. Tapi, kau! Ya, hati, kau yang salah! Jangan melanggar batas! Simpan saja cinta itu sampai mati! Nikmati saja pedihnya mencinta tanpa bisa memiliki! Nikmati saja cinta itu sendiri! Jangan bikin jiwa-jiwa lain sakit hati! Gila!

Bukankah, kau setuju, saat kukatakan dia menawan? Dia rupawan? Dan bahkan, dia the only one? Bukankah begitu?

Ya! Dia memang terlalu menawan dan amat rupawan. Dan ya, dia memang the only one... Tapi, kautahu batasanmu, hati! Dia sudah beristri! Dia punya anak dan keluarganya sendiri! Jangan ganggu kebahagiaan orang lain dengan kegilaanmu itu, hati! Kau bisa bahagia dengan melihat orang lain berduka? Gila!

Bukankah, kaubilang, dia sempurna? Bukankah tanpa istrinya, maka ia sempurna?

Tepat! Dia memang sempurna, tanpa istrinya. Tapi, ini hanya semakin membuktikan bahwa di dunia ini tak ada yang sempurna! Tak pernah ada! Bahkan yang sesempurna itu sudah ada yang punya! Masihkah kauingin merebut dia dari seluruh keluarganya, hati? Tolong, jangan gila!

Hening.

Aku menanti hati menyahut lagi. Tapi tak ada suara apapun. Hanya, tiba-tiba kumerasa panas di dalam dada.

Ah, meracuni hati memang tak semudah yang kukira. Ternyata.

***

Untuk kamu yang selalu jatuh di hati yang salah: pepatah cinta tak harus memiliki itu benar adanya, sayang! :)

Comments

Popular posts from this blog

untitled: ucapan yang hilang

Jika.

Kehilangan Kata