Posts

Showing posts from October, 2010

tentang dia: nyanyian

Kerongkonganku tiba-tiba mengering ketika suara gitar itu terdengar. Nyanyianmu yang serak membuat jantungku bergeser dari posisinya semula. Aku melirik gadis itu. Dia diam tak bersuara. Lagu itu, aku hapal betul tiap bait nadanya, satu lagu yang dulu menimbulkan jutaan tanda tanya dalam benaknya. Benak dia, si gadis yang kauberi lagu itu. Apa dulu katamu? Tak sengaja ya? Nyanyianmu kian nyaring terdengar. Dia masih tak menunjukkan ekspresi apa-apa, selain sedetik keterkejutan saat pertama mendengar lagu itu kaunyanyikan tadi. Kini, wajahnya masih dingin dan sulit kuterka maknanya. Sungguh, rasanya aku ingin melemparmu dengan sepatu kets-ku. Mungkin juga menyumpal mulutmu dengan salah satu kaus kakiku. Aku tak habis pikir, kenapa pula kaunyanyikan lagu itu? Bukankah sudah jelas bahwa dia bersusah payah menganggap ketololannya dekat denganmu itu tak pernah terjadi? Tidakkah kautahu, sebait nyanyianmu itu membangkitkan lagi apa yang berusaha dia kubur hidup-hidup? Tidakkah kautahu?

suami orang: aku pun begitu

Cinta itu suci, bukan? Tak peduli pada apapun, cinta itu akan tetap suci. Meski kau jatuh cinta pada mereka yang tak seharusnya kau cinta. Meski kau jatuh cinta pada mereka yang telah berkeluarga. Pada suami orang. Aku tahu, kau akan berusaha meyakinkan dirimu sendiri bahwa kali itu kau salah. Bahwa perasaan itu salah. Bahwa cinta itu salah. Kau akan berusaha mengelak. Menolak hatimu yang menjerit-jerit ketika melihat dia lewat di depanmu. Memaki jantungmu yang terpacu di luar batas normal ketika tak sengaja ia mendapati matamu memandanginya. Bahkan kau hendak mengusir otakmu ke luar ketika diam-diam mencuri senyumnya. Menyembunyikannya di salah satu lipatan otakmu. Senyum yang sejujurnya memang sempat membuat lututmu hilang tenaga juga. Senyum dari wajah dengan garis kedewasaan yang nyata, yang jauh dari usiamu yang masih teramat muda. Setidaknya, muda bagi dia. Berapa usiamu? Delapan belas? Sembilan belas? Aku tahu, kau nyaris gila ketika sadar usahamu itu sia-sia. Lantas, kau