Jumat Kiamat
Ciputat, 06-07 November 2011 Aku telah mati pada hari kiamat . *** Dia memandangi selembar buletin agama yang baru saja ia dapatkan dari seorang pria berbaju koko putih yang sudah kumal. Selembar buletin yang terasa mengusik pikirannya. Dia baca lagi judulnya yang dicetak dengan huruf kapital ekstra besar: KIAMAT DATANG PADA HARI JUMAT Sejujurnya, dia enggan membaca seluruh isi buletin tersebut. Merasa percuma. Toh, sudah sejak lama ia memang percaya bahwa kiamat datang pada hari Jumat. Sejak kiamat berkunjung padanya. Bertahun-tahun lalu. Kiamat yang membunuh jiwanya. Jiwa yang bahkan belum sempat tumbuh. Hari itu, hari Jumat. Dia masih berseragam putih-abuabu. Duduk mengerjakan PR dengan serius. Dia yang terlalu tak acuh untuk menyadari bahwa lelaki yang berlutut di hadapannya bersungguh-sungguh. Dia melirik lelaki itu dengan tatapan jengah. Hari itu dia sedang tak mau diganggu. Sebuah keinginan fatal yang dikabulkan Tuhan. Selamanya dia akan tidak tergang