aku kehilangan suara saat sahabatku satu satunya berkata dengan bahagia,
"aku akan menikahi langit, bram!"
ia menggenggam tanganku kuat kuat,
"aku jatuh cinta pada langit!"
wajahnya berseri seri. dilepasnya tanganku, lantas ia menari nari. ia berlari keluar dari studio lukisku, bergerak menuju balkon dan terus menari dengan senyum cerahnya. roknya bergerak dengan indah mengikuti tubuh melodi yang terus berputar putar riang.
kukumpulkan suaraku lagi untuk bertanya padanya,
"apakah..langit juga mencintaimu, mel?"
melodi berhenti menari. ia menoleh ke arahku. terlukis keraguan di wajahnya. tapi kemudian ia tersenyum. berjalan menghampiriku dengan sangat anggun. ia mengangguk,
"tentu saja!"
aku bertanya lagi, ragu, "langitkah yang bilang bahwa ia mencintaimu?"
melodi menggeleng, ia meremas bahuku,
"langit tak perlu bilang cinta padaku, bram.. aku dapat merasakannya! langit selalu mengerti apa yang kurasak