jarum dan benang

Ciputat, 25 Agustus 2011

this pain is just too real
there’s just too much that time cannot erase..

(Evanescence – My immortal)


***

Kau berdiri menghadapi pusaran waktu. Terlalu nyaman dalam masa lalu. Hingga detik berdentang kuat-kuat dan menyadarkanmu. Bahwa semua telah berlalu. Bahwa kau harus bergerak maju. Lalu, matamu terbuka lebar-lebar.

Lihatlah!” detik menarik tanganmu, membawamu pada satu-satunya manusia yang mengacak-acak hidupmu yang agung.

Manusia itu masih berdiri tegak. Masih sekokoh dahulu. Kau berharap manusia itu menyambutmu dengan hangat. Tapi tidak. Kau berharap manusia itu rela tersenyum sedikit saja. Tapi tidak. Kau berharap manusia itu mau menjabat tanganmu sebentar saja. Tapi tidak. Meski kau berharap. Sangat berharap. Bukankah begitu caranya memperlakukan kawan lama? Bukankah kau dan aku tak pernah lebih dari sekadar kawan saja? Hatimu berbisik pelan.

Detik menyeretmu semakin dekat. Lalu, kau menyadarinya. Akhirnya, kau menyadarinya. Ada yang menjahit kelopak matanya rapat-rapat. Ada yang menjahit bibirnya lekat-lekat. Kau pandangi manusia itu dengan kengerian luar biasa. Berusaha mencari jawab atas sebuah kata kenapa. Nyaris kauguncang tubuhnya saat tak juga kautemukan apa yang kaucari. Nyaris kaupaksa manusia itu untuk memberi jawab atas pencarianmu. Tepat sebelum detik menghentikanmu. Tepat sebelum detik berbisik di telingamu, menunjuk kedua tangan manusia itu yang mengepal, “lihatlah..

Manusia itu menggenggam sesuatu. Kau melangkah semakin dekat. Cukup dekat untuk melihat genggaman tangan manusia itu. Untuk melihat benda dalam genggaman tangannya..

Tutuplah matamu. Katupkanlah bibirmu.
Bukankah kau dan aku telah cukup jelas terlihat dalam tiap lembar kenangan di kepala? Tak ada guna kau dan aku saling menatap!
Bukankah tak akan pernah ada jawab bagi tanyamu? Tak ada guna kau meracau sepanjang hayat!
Maka, tutuplah matamu dan katupkanlah bibirmu.. selamanya.

Detik mengantarmu pulang. Lalu, kau kembali berdiri di hadapan pusaran waktu. Tidak memandanginya kali ini. Dua buah benda dalam genggaman tanganmu jauh lebih menarik sekarang. Dua buah benda yang kaucuri dari genggaman tangan manusia itu. Dua buah benda yang mungkin akan segera kaugunakan sendiri
: jarum dan benang.

***

kepada kamu yang telah jauh berlalu: tak perlu cemas memperlihatkan matamu jika memang tak ada yang disembunyikan di dalamnya, kawan... :)

Comments

Popular posts from this blog

untitled: ucapan yang hilang

Jika.

Kehilangan Kata