Duapuluh Dua

Ciputat, 28 Juli 2013

Hadiah ilang tahun yang ditulis sehari lebih cepat: selamat hari lahir, Aku!

***

Sepasang kembar dari dua kepala berdiri pongah di atas sepotong kue yang ada di meja makan. Kilatan api menari-nari pada sumbu yang separuhnya sudah berubah hitam. Mereka adalah sepasang pertanda bahwa kini telah berkurang lagi jatah hidup si Aku di dunia. Si Aku duduk memandangi sepasang kembar yang melotot ke arahnya. Sepasang kembar yang kembali mempertanyakan eksistensi si Aku di dunia.

Siapa kamu, heh? Siapa kamu?

Si Aku membuka mulut siap menjawab, tapi lalu ragu hingga membiarkan bibirnya kembali mengatup. Si Aku menyesali fakta tak ada jawaban yang bisa ia berikan kepada si kembar bahkan pada pertanyaan yang pertama. Padahal.. berapa lama si Aku telah berkelana hingga si kembar dari dua kepala ini akhirnya datang menyapa?

Sudah berapa jauh kamu berlari, heh? Sudah berapa banyak yang kamu tangkap di dunia, heh?

Si Aku menatap alas kakinya, alas kaki yang selalu tampak bersih dari noda karena tak pernah menjejakkan langkah ke tempat baru. Si Aku bertanya-tanya sendiri, sudah berapa lama dia berlari di tempat hingga rasanya sebegini jenuh?

Si Aku ganti melirik jaring-jaring yang selalu diikatnya di pinggang. Jaring-jaring yang masih saja kosong. Si Aku menghitung berapa banyak kesempatan yang ia lewatkan untuk menangkap apapun itu di dunia? Satu? Dua? Tiga? Sepuluh? Duapuluh? Astaga..

Sudah berapa lubang hati, yang kamu jatuhi?

Si Aku meneguk air liurnya sendiri. Jawabannya akan selalu sama: satu lubang. Si Aku ingat betapa dalam ia terperosok ke lubang satu itu. Si Aku tak akan pernah lupa bagaimana ia berjuang keras keluar dari sana, lalu terperosok lagi semakin dalam, hingga akhirnya berhasil keluar dengan luka-luka yang masih membekas di seluruh badan. Si Aku tak akan pernah berani sungguh-sungguh jatuh ke dalam lubang lagi.. tidak akan..

Sepasang kembar dari dua kepala itu mendelik karena tak puas dengan jawaban-jawaban si Aku hingga api di atas sumbu kehitaman mereka berkobar bersemangat.

Kepalamu sudah dua! Bahkan sekarang berduplikasi dan muncul bersama-sama! Harusnya kamu..

“FUUHHH!” Si Aku mengembuskan nafasnya kuat-kuat, api-api si kembar dari dua kepala itu padam seketika. Senyum penuh kemenangan terbit di wajah si Aku. Begitulah jika sepasang angka muncul bersama-sama, ributnya luar biasa. Si Aku lantas memejamkan mata, upacara sudah selesai. Si Aku berbisik pelan pada jiwanya,

Semoga semangat untuk memenuhi jawaban yang lebih memuaskan tahun ini ikut berganda ya, Duapuluh Dua. Semoga!

***

“I don’t know about you, but I’m feeling 22
Everything will be alright if you keep me next to you
You don’t know about me but I’ll bet you want too
Everything will be alright if we just keep dancing like we’re 22..”

(Taylor Swift - 22)

Comments

Popular posts from this blog

untitled: ucapan yang hilang

Jika.

Kehilangan Kata