tentang dia: satu selera

sudah lama aku tidak melihat gadis itu. tiba-tiba saja dia muncul lagi, mengetuk jendela kamarku pada tengah malam. dia merangkak masuk dari sana. kuambilkan secangkir kopi panas untuknya. dia duduk di kasurku, tersenyum dengan wajah duka.

ada apa?

dia mendengus, tertawa sebentar lalu mulai bercerita,

"aku heran..heran sekali.." katanya, "baru saja kuberniat mengenal seseorang lebih dekat, tiba-tiba aku teringat pada sosok seorang perempuan.."

perempuan? perempuan mana?

aku duduk di kursi kerjaku.

"kamu ingat kan, salesman yang dulu pernah kuceritakan?"

aku mengangguk. jadi..masihkah ini tentang kamu?

"nah, perempuan ini adalah si pembeli produk salesman itu!"

oh..jadi kali ini tentang pelangganmu itu..

"manusia yang baru saja ingin kukenal lebih dekat ini ternyata..dulunya ternyata.." dia menarik napas, "ternyata pilihan kedua! jadi sebelum si salesman itu, sudah ada manusia ini..hanya saja dagangannya tidak laku! yaa..jadi..begitulah.."

dia menghempaskan tubuhnya ke kasurku, menarik napas dalam-dalam, terdengar begitu sesak di telingaku. begitu..sakit..

"haaaaaaaaaaaaaaahh.."

dia melompat bangun, "heran, apa semua orang sekarang ini satu selera?" dia melirik cermin di dekat lemariku, memandangi refleksi dirinya di sana. penampilan yang tak pernah sesuai. selalu berbeda.

jangan..jangan berubah..tetaplah seperti itu..tetaplah apa adanya..jangan terpengaruh..jangan berubah..kumohon..

dia melirikku, "haruskah aku berubah? berganti penampilan?"

aku menggeleng. dia mengangguk-anggukkan kepalanya.

"iya ya.. aku suka begini saja.. tak peduli orang mau bilang apa, aku suka jadi diriku sendiri.." dia tertawa, "yaa, meskipun orang di dunia kini satu selera..hahaha.."

kulempar dia dengan pena dari mejaku. dia cemberut, aku tertawa.

"belum satu selera..tenang saja..aku masih belum tertarik pada wujud yang seperti itu!" aku berseru.

duka di wajahnya sirna. kami tertawa.

***

bukankah perbedaan itu indah?
kenapa harus menjadi sama saat bisa tampil beda?
hmm..

Comments

Popular posts from this blog

untitled: ucapan yang hilang

Jika.

Kehilangan Kata